Rachmi Novianti: Rambah Pasar Mancanegara dengan Sirup Markisa

noerlen-medanbisnis

MedanBisnis, 28 Juni 2015

Warna kulitnya ungu kecoklatan bertekstur keras seperti cangkang. Harumnya yang khas, pasti membuat Anda membayangkan rasanya yang membuat air liur mengalir karena rasa asam. Buah ini khas dari dataran tinggi Kota Berastagi. Buah markisa sudah sejak lama memang terkenal diolah menjadi sirup khas Kota Medan. Sirup markisa menjadi salah satu oleh-oleh khas bagi mereka yang datang mengunjungi ibukota Sumatera Utara ini.

Markisa (Passiflora sp) sendiri sebenarnya bukan tanaman asli Indonesia. Markisa berasal dari daerah tropis dan subtropis di Amerika, namun namanya dan produk hasil tanaman ini sudah cukup lama dikenal di Indonesia bahkan internasional (Australia dan negara-negara di Timur Tengah selama ini mengimpor sirup markisa produk Medan).

Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan adalah sentra produksi buah markisa di Indonesia yang dikenal memiliki dua jenis markisa yakni markisa ungu dengan rasa asam manis, yang biasa dibuat sebagai sirup dan markisa kuning yang punya rasa manis yang biasa langsung dimakan.

Sirup markisa yang segar dengan rasanya yang asam manis ini akan lebih nikmat jika ditambah dengan es batu.Selain merek komersil yang sudah dikenal dan beredar di pasar saat ini, di Medan sebenarnya sudah sejak lama ada sirup markisa kualitas premium yang diolah secara tradisional alias produk rumahan. Itulah sirup maskisa asli “Famili” yang sudah diproduksi sejak 1985 dan kini dipopulerkan dengan merek sirup markisa “Noerlen”.

Aroma markisa langsung menggoda aroma penciuman saat MedanBisnis memasuki bangunan rumah bernomor 7, di Jalan Sei Tuan, Kecamatan Medan Baru ini. Pemiliknya langsung saja menyambut dengan senyum ramah yang khas. Siang itu udara memang sangat terik, suasana khas di bulan Ramadhan. Tapi tidak mengurangi semangat Rachmi Novianti, yang akrab disapa Mimi ini menunjukkan setiap sudut ruang produksi Markisa Noerlen, brand sirup markisa yang sudah ia kelola profesional sejak tahun 2007.

Rumah peninggalan orangtua Mimi ini menjadi pusat pembelian dan produksi sirup markisa. Tidak jarang pula orang-orang datang membeli sirup dengan langsung memesan sirup dari sini. “Saya tidak menutup orang untuk masuk melihat sendiri bagaimana proses pembuatan sirup kami. Bahan tidak memiliki resep rahasia. Proses pembuatannya yang tradisional dan rasa murni markisa, membuat sebagian orang telah menjadi pelanggan setia sirup Noerlen,” ungkap wanita berkacamata dengan potongan rambut pendek ini sembari mengatakan, karena kualitas produknya yang unggul sirup buatannya pun sudah merambah pasar mancanegara yakni Malaysia dan Singapura. Harga jual sirup Noerlen sendiri, ungkap Mimi, jauh lebih mahal dari produk sejenis.Namun ia optimis karena ia memang menyasar kalangan menengah atas yang mementingkan kualitas dan citarasa. Meski orderan banyak,sayang pasokan bahan baku yang belakangan tidak stabil sehingga rata-rata produksi sirup Noerlen sekitar 50kg – 150kg per minggu dari sebelumnya bisa mencapai 200 liter per hari.

Sempat cooling down akibat kesulitan mendapatkan bahan baku buah markisa, 7 bulan belakangan industri rumah tangga ini mulai berinovasi dengan produk olahan lain dari buah markisa. Tidak hanya menghasilkan sirup, ia juga mulai merambah produk lain seperti puding, coklat isi saus markisa, jus markisa yang bisa langsung di minum, dan produk kerajinan tangan menggunakan biji dan kulit markisa. “Saya mulai membuka pikiran, apa yang bisa diberdayakan dari buah markisa, tidak hanya menghasilkan sirup saja,” ungkapnya. Karena melihat limbah markisa yang banyak dan harus terbuang sia-sia, ia mulai mencari cara untuk mengelolanya.

Setelah riset dan mencari tahu dari beberapa teman-temannya, Mimi menemukan satu upaya untuk memanfaatkan limbah buah menjadi kerajinan tangan yang menarik, muai dari tempat tisu, box penyimpanan serba guna, hiasan dinding dan lain sebagainya. “Saya sadar tidak bisa bekerja sendiri, apalagi untuk membuat inovasi produk olahan lain misalnya berbentuk kerajinan tangan. Maka saya menggandeng orang untuk kerja sama, selain membuka peluang untuk orang lain, saya tidak kesulitan mengelola yang sudah ada. Bisa fokus dan konsisten, tapi juga berbagi,” jelas ibu dari satu anak ini. (wina vahluvi)

Cheap Sex Cam Website

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WhatsApp WhatsApp us